Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Hj
Nurponira Ruksamin, mengukuhkan ratusan Bunda PAUD tingkat kecamatan, desa dan
kelurahan se-Kabupaten Konut, di salah satu hotel ternama Kota Kendari, Selasa
(27/9/2023).
Pengukuhan para Bunda PAUD dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda), H M Kasim
Pagala, staf ahli bupati, Asisten Setda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) dan camat.
Usai mengukuhkan, Nurponira Ruksamin mengatakan agar para bunda PAUD mampu
berperan dalam penyediaan layanan menjadi optimal.
Dalam hal itu para bunda PAUD
disarankan bergandengan tangan dengan semua elemen masyarakat di wilayah
pengabdian masing-masing.
Ia berharap, Bunda PAUD yang sudah dikukuhkan dapat melibatkan kaum ibu di
desa maupun kelurahan secara aktif, mengingat peran ibu sangat penting dalam
mendidik anak usia dini dan menjaga kesehatan anak-anak.
Lebih lanjut Ketua Tim Penggerak TP-PKK Kabupaten Konut itu menjelaskan
pentingnya pendidikan anak usia dini. Menurutnya PAUD merupakan wadah untuk
memaksimalkan pencapaian tumbuh kembang anak, sehingga dibutuhkan peran
masing-masing untuk mengawal tujuan dari PAUD itu sendiri.
“Anak-anak yang memiliki tumbuh kembang baik, kelak akan menjadi modal
pembangunan yang memiliki daya saing tinggi, sehingga mampu membawa terwujudnya
generasi penerus yang berakhlak mulia, unggul, berkualitas serta berbudaya,”
tutur Nurponira.
Lebih jauh, Nurponira mengungkapkan, Bunda PAUD yang baru dikukuhkan
merupakan profesi suka rela yang dilandasi dengan rasa cinta dan kasih sayang,
namun tidak bisa dipungkiri keberadaannya sangat penting untuk menggerakkan
segenap komponen dan sumber daya yang ada.
Bunda PAUD desa dan kelurahan dikatakan Nurponira bisa memberikan beberapa
intervensi kepada pemerintah daerah, maupun satuan pendidikan, diantaranya
penguatan kebijakan PAUD yang berpusat pada anak, serta peningkatan kualitas
PAUD usia 0-2 tahun dan 3-6 tahun melalui integrasi layanan kesehatan, gizi,
dan perlindungan anak.
Selanjutnya peningkatan akses PAUD anak usia 0-2 tahun melalui kemitraan
dengan pihak swasta untuk keluarga marginal, serta pengembangan kompetensi dan
kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.
“Permasalahan dalam pendidikan apabila upaya untuk mencari jalan keluarnya
dilakukan secara bersama dan bersinergi, maka bukan menjadi hal yang mustahil
untuk dapat mengurai permasalahan tersebut secara lebih baik,” pungkasnya.
(Red)
Tidak ada komentar