Senior Manajer Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), Andre Purwandono menegaskan kegiatan pembentangan rangkaian bendera merah putih sepanjang 7,8 km menggunakan busana kain tradisional yang digelar Pemerintah Daerah bersama masyarakat Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat layak untuk dianugerahi dua rekor dunia oleh Muri.
Hal itu diungkap Andre usai menyerahkan piagam penghargaan kepada Bupati Konut, H Ruksamin sebelum kegiatan upacara penurunan bendera merah putih di Pantai Taipa Kecamatan Lembo, Kamis (17/8/2023).
Menurut Senior Manajer Muri itu, pihaknya tidak asal-asalan dalam memberikan rekor. Namun Muri memiliki beberapa kriteria penilaian untuk menentukan layak atau tidaknya suatu kegiatan tercatat dalam rekor Muri.
Beberapa kriteria yang digunakan Muri diantaranya kegiatan itu bersifat superlatif atau sesuatu yang bisa diukur. Berkaitan dengan ini kegiatan pembentangan rangkaian bendera merah putih sudah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh Muri. Kegiatan pembentangan itu diketahui sepanjang 7,8 kilometer dan jumlah peserta pun ternilai yakni 7 ribuan peserta dari masyarakat Konut.
“Merupakan salah satu kategori yang bisa didapat oleh muri. Yaitu pembentangan bendera terpanjang dan juga peserta terbanyak,” ungkap Andre.
Ditambahkan, kategori lainnya yakni segala sesuatu yang pertama kali dilakukan atau belum pernah dilakukan dan tercatat oleh Muri. Kegiatan di Pantai Taipa juga diklaim Muri memenuhi kriteria tersebut sehingga sangat layak mendapatkan rekor dunia.
“Rekor Muri bisa mengklaim tidak hanya Indonesia tapi juga dunia. Terutama sesuatu yang sifatnya nasionalisme bangsa Indonesia dan budaya yang dimiliki Indonesia. Karena kami yakin di dunia tidak ada kain tradisional lain seperti yang dimiliki Konawe Utara,” terang Andre Purwandono.
Lebih lanjut Andre mengatakan rekor Muri yang diberikan juga sebagai bentuk pengakuan dan membantu Kabupaten Konut guna meyakinkan kepada dunia tentang keunikan budaya tradisional yang dimiliki Konut melalui busana kain tradisionalnya. Hal itu juga memenuhi kriteria lain yang digunakan Muri yakni sesuatu yang unik atau langkah seperti kuliner, tarian maupun seni budaya lainnya.
Diwaktu yang sama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Konut, Suharto Kasim Panto mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam suksesnya kegiatan spektakuler tersebut. Dia mengungkap untuk meraih dua rekor dunia itu membutuhkan kerja keras dari pemerintah dan masyarakat Konut.
“Rekor ini adalah suatu kebanggan bagi masyarakat. Karena tidak mudah mengumpulkan peserta sebanyak ini hingga ribuan orang yang mau secara sukarela berpartisipasi membentangkan rangkaian bendera ini. Tapi masyarakat Konut sangat luar biasa antusiasnya mengikuti kegiatan ini di momen hari Dirgahayu RI,” tutur Suharto. (REDAKSI)
Tidak ada komentar